Pages

Monday, October 21, 2013

SS501| FanFict| LUCKY GUY| Indonesian Language


~LUCKY GUY~ FF created by zusaeng501


Details:
-          Title           : Lucky Guy
-          Genre         : love, friendship, little comedy
-          Category     : fanfiction, oneshoot
-          Author        : Zusli a.k.a Shin Sung Young
-          Summary    : Saya berniat membuat FF dengan judul masing-masig judul
  lagu solo personil SS501 dengan tokoh utama personil yang
  bersangkutan.
-          Casts :
·        Kim Hyun Joong
·        Other personnels of SS501
·        Shin So So (or can imagine as you)
·        And others…..(maybe)

Thanks to God, casts, and readers^_^
Happy reading…..



©2012 zuSaeng501

~

Disebuah kantin yang masih sepi (karena memang masih pagi), duduklah seorang namja sambil membaca buku. Namja itu bernama Kim Hyun Joong, salah satu murid di Daesung Senior High School kelas 3. Dia datang lebih awal bukan karena dia seorang murid yang rajin, tetapi dia takut berlama-lama di kostan karena sudah 3 bulan tidak membayar uang sewa. Namja bernama Hyun Joong itu terlihat begitu serius mencermati setiap kata yang tertulis di buku (lebih tepatnya novel) sampai tiba-tiba suara yang bising mengganggunya.

“Ah, anak-anak itu sudah datang.” Gumam Hyun Joong sambil menutup novelnya yang baru dibaca 3 halaman (selama setengah jam-__-).

“Aha, sudah kami duga kau di isni Hyun Joong-ah.” Masuklah 4 orang makhluk dari pintu kantin.
Yah, mereka adalah 1 geng dengan Hyun Joong. Geng yang tentu saja tidak terkenal yang dijuluki KAMSEUPAY (KAMpungan SEkali Udik PAYah) atau lebih dikenal dengan geng anak cupu. Empat orang itu lalu bergabung dengan Hyun Joong.

“Hyun, kau tahu, aku baru saja beli album Didi Kempot(!) terbaru, loh!” Pamer Kyu Jong seraya mengeluarkan kaset dari tasnya.

“Jinjayo?! Wah, aku tidak punya uang untuk membelinya. Uang sewa saja masih hutang 3 bulan.” Keluh Hyun Joong sambil menepuk-nepuk kepalanya.

“Hahaha, itu sih derita loe.” Ejek Kyu Jong dibarengi Jung Min dan Hyung Jun.
Tetapi teman yang satunya, Young Saeng, malah sibuk membaca buku setebal kamus yang entah itu memang kamus atau bukan. Diantara kelimanya, Young Saeng lah yang paling rajin. Tak heran jika dia selalu juara :p

Geng milik Hyun Joong ini ternyata adalah penggemar setia dari penyanyi terkenal asal Indonesia(!), terutama Hyun Joong dan Kyu Jong. Mereka selalu berlomba untuk mengkoleksi album dari Didi Kempot. Hanya saja saat ini Hyun Joong kurang beruntung karena dia sedang kanker(kantong kering) sehingga tidak bisa membeli album baru Didi Kempot yang baru kemarin direlease. Hajiman, Hyun Joong sebenarnya cukup beruntung…

“Kau boleh pamer, Kyu. Tapi aku yakin kau tidak punya album limited editionnya.” Hyun Joong mengeluarkan benda kotak dari tasnya yang berfentilasi (aka berlubang) dan menyerahkannya pada Kyu. Sontan Kyu, Jun, dan Min terkejut, berbeda dengan Young Saeng yang hanya melirik benda itu kemudian kembali membaca. Kyu sungguh tidak menyangka kalau Hyun Joong akan mendapatkan album yang hanya berdar 5 di Korea.

“Ba…Bagaimana kau…?”

“Hehehe, aku menang taruhan balap sepeda onthel kemarin lusa.” Aku Hyun Joong. Kyu Jong terlihat berpikir.

“Heum, bagaimana kalau kita taruhan?” Ajak Kyu tiba-tiba.

“Taruhan? Mwo?” Kata Hyun Joong, Jung Min, dan Hyung Jun bersamaan. Lagi-lagi Young Saeng tetap asyik membaca, tidak tertarik dengan obrolan keempat sahabatnya.

“Kalau kau menang, aku akan memberikan album ini dan akan membayar uang sewamu. Tapi kalau kau kalah, album ini untukku, otte?” Hyun Joong mengelus-elus pantatnya(?) mempertimbangkan ucapan Kyu Jong.

“Memang apa yang akan kita lakukan?”

“Ummh, aku menantangmu. Kalau kau bisa mengencani Shin So So, maka kau menang. Batasnya 2 minggu.”
Hyun Joong terkejut mendengar penuturan Kyu. Mengencani So So? Itu mustahil. Mana mau Shin So So yeoja popular di sekolah berkencan dengan namja cupu sepertiku, begitu pikir Hyun Joong.

“Hahaha, aku tahu kau pasti tidak mau, kan? Penakut!”

“Hey, siapa bilang! Oke, aku terima!” Jawab Hyun Joong mantab.

~♪~

Hyun Joong melangkahkan kakinya berat. Wajahnya lesu, tertunduk. Dia tidak habis pikir kenapa dia mau menerima tawaran gila Kyu Jong. Ah, tapi apa boleh buat. Hyun Joong sudah terlanjur mengiyakan. Mana mungkin dia menarik kata-katanya lagi, bisa-bisa dia diolok-olok sahabatnya.

“Hyun Joong babo-ya!!” Kata Hyun Joong frustasi sambil memukul-mukul kepalanya dengan buku novel yang sedari tadi ia bawa. Dia baru menghentikannya setelah merasa pusing.

“Yaaa! Kau ini bagaimana, sih?! Kalau tidak punya uang tidak usah beli!”

“Mianhae ahjussi, dompetku tidak ada. Mian.”

Hyun Joong menoleh pada pertengkaran di sampingnya. Tepatnya di sebuah kedai es krim. Seorang yeoja tengah tertunduk, takut akan omelan ahjussi penjual es krim. Sepertinya dia teman satu sekolah Hyun Joong, dan Hyun Joong tau itu. Ternyata dia Shin So So, yeoja popular di Daesung Senior High School. Hyun Joong penasaran dengan apa yang terjadi. Dia memutuskan untuk mendekat.

“Apa yang terjadi??” Tanya Hyun Joong penasaran. So So langsung mendongak melihat Hyun Joong.

“Apa dia temanmu? Kau tahu, dia belum bayar es krimku dengan alasan dompetnya tertinggal.” Ahjussi penjual es krim itu terlihat begitu marah. Hyun Joong mencoba berpikir. Dirogohnya saku celananya. Terdapat beberapa lembar uang yang mungkin cukup untuk membayar es krim itu, tapi…itu adalah jatah uang makan siangnya. Dan Hyun Joong pun bingung saudara-saudara!!

“Umm, ini apakah cukup untuk membayar es krimnya??” Akhirnya Hyun Joong merelakan untuk tidak makan siang. Ahjussi itu langsung menyaut uang Hyun Joong.

“Mwo? Ah..Kau…Jeongmal gamsahamnida. Kau Hyun Joong-ssi, kan? Kelas 3-5??” So So membungkuk berulang-ulang sambil mengucapkan terimakasih pada penolongnya. Hyun Joong hanya senyum-senyum saja. Tapi dia tidak menyangka ternyata So So mengenalnya.

“Ne cheonmaneyo. Kau mengenalku, yah??”

“Hahaha, tentu saja. Eh, apakah itu novel ayat-ayat cinta?(!!)” So So langsung mengambil novel yang dibawa Hyun Joong dan membaca sekilas. “Waah, aku belum baca.” Diserahkannya kembali novel itu.

“Nado, aku juga belum baca. Baru 3 halaman, hehe.”  So So mengangkat alisnya, heran.

“Kau suka membaca yang seperti itu juga, ya. Apakah kau punya yang Ketika Cinta Bertasbih?(!)”

“Tentu saja. Aku malah sudah baca yang itu. Umm, bahkan aku punya filmnya.” So So terbelalak. Senyum terkembang di wajahnya yang cantik.

“Yaa! Aku mau aku mau. Boleh aku pinjam novel dan filmnya???” Ujar So So kegirangan seraya mengguncangkan tubuh Hyun Joong. Hyun Joong tak menyangka bisa sedekat ini dengan yeoja popular di sekolah. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Yups, kau boleh meminjamnya. Datang saja ke kostanku di Jl. Diponegoro(!), kamar no.501”

“Oke! Nanti aku datang.” Hyun Joong mengkorek-korek telinganya memastikan bahwa dia tidak salah dengar. Bagai tertimpa durian, ini benar-benar moment yang langka. Shin So So akan datang ke tempat kostannya?? Wow! Amazing. Sungguh suatu keajaiban. Tapi tunggu, dia langsung teringat akan kamar kostannya yang begitu berantakan, seperti bisul pecah. Hyun Joong buru-buru pamit untuk pulang.

“Engg, oke aku tunggu. Tapi aku mau pulang dulu sekarang! Annyeonghi.”

~♪~

Fyuuh, Hyun Joong bersandar  pada tembok (kelelahan). Membersihkan kamarnya adalah suatau perjuangan yang luar biasa menguras tenaga. Apalagi tanpa bahan bakar aka dia belum makan siang. Perutnya sudah konser daritadi meminta jatah makanan. Hyun Joong berusaha mengabaikannya. Dia berjalan menuju balkon mencoba mencari angin segar yang siapa tahu dapat mengurangi rasa lelahnya. Ternyata bukan karena angin, melihat seorang yeoja yang tengah berjalan menuju kostannya membuat semua lelah lenyap entah kemana.

“Annyeong hasseyo Hyun Joong-ssi!” Sapa So So begitu bertemu dengan Hyun Joong.

“Annyeong hasseyo So So-ah! Ayo masuk saja ke ruanganku. Kau bebas memilih novel di sana, hehe.”

“Wow, kamarmu rapi, yah. Aku kira namja-namja tidak suka kerapian seperti ini.” Puji So So yang hanya di tanggapi Hyun Joong dengan menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal (malu).

~kriuuuk…Tiba-tiba perut Hyun Joong berbunyi. Hyun Joong terbelalak, tidak menyangka perutnya akan berbunyi di saat yang tidak tepat seperti ini. Wajahnya langsung memerah (malu cuy) yang ternyata So So mendengarnya.

“Ups, jeongmal mianhae.” Hyun Joong mati-matian menahan malu.

“Hahahaha, gwaenchana. Apa kau lapar?”

“”An…” Hyun Joong baru saja akan menjawab tidak, tapi perut sialannya berbunyi lagi. Sungguh, Hyun Joong berpikir ingin mencabik-cabik saja perutnya.

“Ah, tadi kebetulan aku membeli makanan di Jacksal Chicken, ya hitung-hitung sebagai ucapan terimakasihku. Kkaja kita makan dulu! Kebetulan aku juga belum makan, hehe.”
Walaupun Hyun Joong masih malu, tapi dia tentu saja tidak menolak tawaran So So karena dia memang benar-benar sangat lapar.

Sungguh beruntung Hyun Joong hari ini. Dia dapat sedekat dan seakrab ini dengan So So. Bahkan yeoja cantik itu kini duduk berhadapan dengannya sambil memakan ayam goreng yang tadi dibelinya. Yah, mereka kini duduk di lantai balkon kamar Hyun Joong sambil menikmati angin yang sepoi-sepoi. Akibat angin tersebut, rambut panjang So So menjadi berkibar-kibar (seperti efek angin di film-film). Hyun Joong terpesona dengan yeoja di depannya, yang ternyata sudah disukainya sejak dulu.

“Kau tidak makan Hyun Joong-ssi?” Perkataan So So membuatnya tersadar dari lamunan.

“Eh, ne. Gamsahamnida untuk semuanya.” So So hanya tersenyum menanggapi Hyun Joong. Lihatlah, senyumannya begitu manis. Hyun Joong hampir meleleh dibuatnya(LOL).

Setelah selesai makan, mereka hanya bersantai di balkon. So So sibuk membaca ringkasan pada setumpuk buku di sampingnya (hasil merampok Hyun Joong), dan Hyun Joong malah sibuk memperhatikan So So. Sialnya So So menyadari kalau Hyun Joong daritadi memperhatikannya, itu sukses membuat Hyun Joong salah tingkah.

“Wae Hyun Joong-ssi? Ada yang salah denganku?”

“Enggh, an..anni. Hanya saja kenapa kau begitu cantik.” Hyun Joong menutup mulutnya, entah kenapa kata-kata itu meluncur dari mulutnya. Pipi kedua makhluk ini langsung memerah.

“Kau…juga sebenarnya sangat tampan, Hyun Joong-ssi. Sayang sekali orang-orang tidak menyadarinya.” Hyun Joong mencubit lengannya. Mencoba membuatnya tersadar dari mimpi ini. Tapi tentu saja ini bukan mimpi. Hyun Joong tidak pernah menyangka So So akan mengatakan itu.

“Mungkin kacamatamulah penyebabnya.” So So langsung mencopot kacamata yang dikenakan Hyun Joong. Ditatapnya mata Hyun Joong lekat. Hyun Joong benar-benar mau pingan detik ini juga. “Matamu sangat indah, Hyun Joong-ssi.” Tiba-tiba Hyun Joong merasakan panas di kedua pipinya.

“Errmm..So So-ah, nae yeojachingu halkkayo??” Kali ini Hyun Joong ingin mencabik-cabik mulutnya. Hah, kenapa dia bisa mengatakannya semudah itu. Dia berpikir, mungkin So So akan marah padanya.

“N…Ne geurae. Engg…sebenarnya aku sudah mengagumimu sejak dulu, Hyun Joong-ssi. Kau berbeda dengan namja lainnya.” NAH, Sekarang lengkap sudah kebahagiaan Hyun Joong. He is really a LUCKY GUY.

~♪~

Keesokan harinya, Daesung Senior High School gempar akan berita mengenai Shin So So, yeoja popular di sekolah yang telah resmi berpacaran dengan Kim Hyun Joong, namja yang dikenal cupu oleh seluruh siswa. Terutama berita itu sangat mengejutkan Kyu Jong, Hyung Jun, Jung Min, dan Young Saeng. Tidak percaya kalau sahabatnya yang satu itu akan dengan mudah berpacaran dengan So So. Batas waktu taruhan yang seharusnya 2 minggu saja sudah berhasil ditaklukan dalam waktu 1 hari. Omegat! Tapi Hyun Joong meminta So So untuk menjadi pacarnya bukan karena taruhan, tapi karena dia memang mencintai So So.

Dengan entengnya Hyun Joong melangkahkan kakinya menuju sahabatnya. Setiap langkah Hyun Joong selalu diiringi dengan tatapan tak percaya seluruh siswa.

“Kyu Jong-ah! Heum..heum..” Hyun Joong mengacungkan tangannya pada Kyu Jong. Dengan berat hati Kyu Jong menyerahkan album Didi Kempotnya dan sejumlah uang.

♪ THE END ♪

No comments:

Post a Comment