~REVENGE
BECAUSE REVENGE~
WARNING!!!
DILARANG KERAS MENJIPLAK, MEMPLAGIAT, MENIRU,
MENCETAK, MEMFOTOKOPY TANPA SEIZIN AUTHOR.
BAGI YANG MELANGGAR DIKENAI DENDA RP 501.000.000
GOMAWO..
©2011 zuSaeng501
©2011 zuSaeng501
DETAILS ::
Title :
revenge because revenge/bogsu ttaemun-e bogsu/복수 때문에 복수
Genre :
sadistic, violent, bloody, murder, torture, HOROR
Author :
Zusli zuSaeng aka Shin Sung Young
MAIN CAST ::
-SS501
____________________________***______________________________
*BRUUUKKK!!!
Tubuh Young Saeng membentur sudut ruangan yang sudah tua tak terawat dan
sedikit pengap. Tempat ini dulunya sebuah pabrik, tapi sudah lama ditutup
karena bangkrut. Namja itu merintih kesakitan karena banyaknya luka yang
menghiasi badan dan wajahnya. Empat orang yang melempar Young Saeng tadi hanya
tertawa terbahak-bahak dengan puas melihat Young Saeng yang
kesakitan.
Empat orang itu adalah teman seboyband Young Saeng. Boyband dari Korea yang
sudah sangat terkenal.
"Apa kau sudah merasa sakit???hahaha." Kata salah satu dari keempat
orang yang melempar Young Saeng.
Mereka jugalah yang telah
membuat banyak luka di tubuh Young Saeng.
"Arrgghh...apa..apa kalian...sudah puas..hahh??" Ucap Young Saeng
dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya.
Lalu salah satunya menarik
rambut Young Saeng kebelakang.
"Kami belum puas kalau kau belum mati." Lalu namja itu meludahi wajah
Young Saeng yang tepat berada di depannya.
"Ludahi saja dia terus Hyun Joong hyung.hahaha."
"Kalau begitu cepat...hhh..bunuh saja aku...."
"Tidak secepat itu!!!" *CTASSSS...Satu namja lagi mendekati Young
saeng dan mengayunkan seutas kawat yang lumayan panjang ke punggung Young Saeng
yang tidak berpelindung itu sehingga menimbulkan bekas yang sangat merah dan
sedikit berdarah.
"ARRRGHHH!!! hhh...hhh..geuman ahh.."
"Ini semua untuk mendiang namdongsaengku, Kim Ki Bum."
*CTAAAASSS...Sekali lagi namja yang bernama Hyung itu mengayunkan kawatnya.
"Terus cambuki dia Hyungi." Komentar seorang namja yang sedang duduk
dikursi sambil menghisap rokoknya. Lalu namja itu bangkit dan ikut mendekati
Young Saeng yang terduduk sambil menahan sakit.
"Kenapa...hhh...kalian melakukan ini padaku...sementara aku tidak pernah
melakukan kesalahan sama kalian.." Kata Young Saeng tersengal.
Nafasnya sudah tidak beraturan lagi.
"Tidak salah?!! LALU BAGAIMANA KAU JELASKAN TENTANG PEMBANTAIAN ITU. Kedua
orang tuaku, serta yeodongsaengku. Mereka semua menjadi korban."
"Mwo?? itu bukan AAAAAHHHHHH!!!!" Sebelum Young Saeng menyelesaikan
kata-katanya, namja tadi lebih dulu menempelkan ujung rokoknya yang menyala
tepat di pipi chubby Young Saeng yang biru karena tonjokan-tonjokan tadi saat
di dorm, bahkan yang kemarin pun belum hilang bekasnya.
"Jangan banyak omong..huh..Rasakan ini." Namja yang merokok tadi
merebut kawat yang di pegang Hyung lalu ujung kawat yang runcing di tusukkannya
di punggung Young Saeng.
"AAAAAAA~....!!!' Teriakan Young Saeng terdengar begitu miris. Tangannya
sudah tak kuasa untuk mencabut kawat itu karena terlalu lemas dan sakit.
"Hahahaha..." ke empat namja sadis disitu tertawa dengan senangnya.
"Hhhh...ennng Kyuh Jongh ah...Aku kira kauh..sahabat yang
baik..hh...Ternyata kau sama saja..hh.."
"Si ggeu reot !!!" Bentak Kyu Jong sambil menendang Young Saeng
sampai terdorong ke tembok. Otomatis kawat yang berada di punggung Young Saeng
tertekan tembok dan semakin menusuk punggung.
Darah segar terus mengucur
dari punggung Young Saeng. Namja ini sudah kehabisan suaranya. Untuk menahan
sakit dia hanya memejamkan mata sambil merintih.
"Apa sekarang giliranku heuh??" Kata seorang namja yang sepertinya
setegah mabuk. Karena dia daritadi meminum sebotol minuman beralkohol yang ada
di genggamannya.
"Silakan Jung Min ah."
Namja yang dipersilakan
langsung mendekati Young Saeng.
"Heh!! Kau...Aku masih tidak bisa melupakan kejadian itu...KAU TAU!!"
"Sudah kubilang jung min ah...aku ...tidak menyukai Kim Sun... Dia yang
hhh...menyukaiku.."
"Cukup!! Aku sudah muak dengan kata-kata itu...Kau menyebalkan!!!!
Yaaaakkk!!!"
*PYAAAARRRR!!!!!
Jung Min memukulkan botol
minumannya ke kepala Young Saeng sampai botol itu pecah. Seketika Young Saeng
ambruk. Darah keluar dengan deras dari kepala Young Saeng yang mugkin
tulang tempurungnya sudah rusak.
Ternyata Young Saeng masih
bisa membuka matanya. Dia setengah sadar. Sempat-sempatnya masih duduk walaupun
sudah tidak begitu tegak. Rasa sakit terus menyelubungi kepalanya.
Young Saeng tak dapat
berteriak maupun merintih lagi. Dia hanya bisa menahan sakit dan menangis.
Menangis bukan karena sakit pada sekujur tubuhnya. Itu belum seberapa dibanding
sakit pada hatinya. Sangat tega sahabat-sahabat yang sangat disayanginya
melakukan hal sedemikian rupa pada dirinya untuk kesalahan yang tidak
dilakukannya.
"Kami semua sudah muak melihatmu. Oke. Aku akan percepat kematianmu.
Heuh..Itung-itung ini kulakukan untuk mendiang APPAKU YANG TELAH DIBUNUH OLEH
APPA KAMU!!"
Namja yang suka di panggil
leader ini mengambil besi dengan panjang kira-kira 1 meter dan diameter 3 cm
yang berada di dekatnya. Lalu di sodokkannya besi itu ke mulut Young Saeng
hingga mentok sampai perut. Mungkin akan lebih mendingan jika Hyun Joong
melakukan itu semua dengan cepat. Tapi tidak, dia menyodokkan besi itu secara
perlahan.
Young Saeng benar-benar
sangat tersiksa detik-detik itu. Hingga akhirnya jantugnya benar-benar sudah
terhenti dari kerjanya. Tertawalah dengan puas 4 namja yang telah melakukan
perbuatan-perbuatan keji pada Young Saeng, sahabatnya sendiri selama 6 tahun
lamanya.
"WAHAHAHAHA...AKHIRNYA...FYUHH.."
Kata Sang Leader tanpa merasa bersalah sedikit pun.
"Kkaja kita pulang, misi sudah selesai.hehe"
____________________________***______________________________
@Dorm di sore hari…..
“Telah ditemukan sesosok mayat dalam keadaan yang mengenaskan di pabrik tua
yang sudah lama tidak terpakai di Jl. Daebak. Diduga korban tewas akibat
penyiksaan. Telah banyak ditemukan barang bukti yang menguatkan pernyataan itu.
Yang lebih mengejutkan, korban adalah salah satu member boyband ternama di
Korea……………”
*Klik…Hyun Joong mematikan
televisi.
“Hahaha….Kita jahat, ya!” Tawa Jung Min.
“Tentu saja.. Tapi tak sejahat appa Young Saeng, heuh.” Kata Kyu Jong.
“Ya
tapi kan paling tidak kita sudah cukup lega karena bisa membalaskan dendam pada
anaknya.”
“Ne
ne ne…Hmmm..aku lapar, nih.” Keluh Hyun Joong.
“Ya
sana tidur, Hyung!”
“Lapar kok tidur.”
“Hahaha…Itu di dapur ada mie instan. Dibikin saja, Hyung.”
“Okelah, Aku mau bikin mie dulu.”
Hyun Joong beranjak dari
duduknya dan segera menuju dapur untuk mengisi perutnya yang sudah konser
daritadi.
“Ah...badanku lengket sekali.”
“Hah! Hyung, kau melumuri badanmu dengan lem?!”
“Hyun Joong ah! Daritadi kau bercanda saja. Maksudku lengket karena keringat.
Aku mandi dulu ne.”
“Hm…Aku mau latihan dance lagi ah.”
“Jamkkanman mal! Lalu aku ngapain? Semuanya sibuk sendiri heuu..”
“Kau tidur saja Baby…!!”
“Anni…Aku tidak mengantuk!!”
“Huh, kau ini ribet sekali. Sana kau sirami saja tuh tanaman di depan
dorm. Gantikan pekerjaan Young Saeng.”
“Shireo!!!”
Jung Min melengos kesal.
“Hajiman satu masalahnya, tanaman itu tidak akan menyirami diriniya sendiri.
Ppali! Sana sirami!”
Hyung Joon menggembungkan
pipinya dan berjalan menuju halaman dorm dengan malas.
____________________________***______________________________
Young Saeng bersandar di
tembok tua yang rapuh itu. Kini tubuhnya sudah tidak ada luka yang menghiasi.
Hanya saja kulitnya terlihat sangat pucat. Yah karena itu bukan Young Saeng
yang sebenarnya melainkan hantu Young Saeng. Walaupun sudah menjadi hantu, tapi
wajahnya masih tetap imut sepeti biasanya (siapa yg setuju?! wkwkwk*plak)
Pikirannya kembali mengingat
kejadian kemarin malam saat detik-detik terakhirnya yang sangat menyiksa.
“Hyun Joong hyung, Kyu Jong-ssi, Jung Min-ssi, Hyung Joon-ssi, kalian
benar-benar keterlaluan.”
Young Saeng melihat kawat
yang digunakan untuk menusuknya waktu itu yang tergeletak di lantai lalu
mengambilnya. Kawat itu masih penuh dengan darahnya. Diamatinya kawat itu
sambil di genggam dengan erat.
“Jangan
salahkan aku,, Kalian yang memulainya!! Sudah kubilang aku tidak bersalah.”
Hantu Young Saeng segera
melesat pergi dengan cepatt. Satu tujuannya saat ini adalah menemui
sahabat-sahabatnya dan melakukan apa yang telah mereka perbuat terhadap
dirinya.
Tak berapa lama kemudian
Young Saeng telah sampai di jalan depan dorm. Dorm yang biasa digunakannya dan
teman seboybandnya berkumpul, bermain, berlatih, dan melakukan aktivitas
lainnya. Pikiran Young Saeng kembali menerawang ke hari-hari sebelum ini semua
terjadi. Hari dimana masih ada senyum yang terkembang di wajahnya dan keempat
sahabatnya. Tanpa sadar hantu ini telah menitikkan air matanya. Tapi dengan
cepat air mata itu mengering dan lenyap.
Dilangkahkan kakinya yang
tidak menapak tanah itu ke halaman dorm. Dilihat salah satu sahabatnya yaitu si
maknae tengah meyirami tanaman. Dulu menyiram adalah aktivitas yang sudah
sering dilakukan Young Saeng.
"la la la la la Neol bu reu neun noraega ireon noreaga...Hah!!..kenapa
mati?"
Selang yang sedang digunakan
untuk menyirami tiba-tiba tidak mengeluarkan air. Hyung Joon berjalan menuju
keran yang menghubungkan selang itu.
Hajiman, alangkah
terkejutnya saat dia sampai di keran. Hyung Joon tak percaya dengan apa yang
dilihatnya saat ini...
"OMMO!!!......K..Kau?!"
Hyung Joon gemetaran melihat seseorang yang telah berdiri di samping keran.
Karena tidak percaya dengan apa yang di lihatnya, maka Hyung Joon
mengkucek-kucek matanya untuk memastikan kalau tidak salah lihat. Namu
tiba-tiba sosok tadi menghilang.
"Fyuuhh..ternyata aku hanya salah lihat. Mana mungkin Young Saeng ada
disini."
Hyung Joon memutar keran
agar airnya keluar. Dia memutuskan untuk melanjutkan pekerjaannya yang
tertunda. Hajiman saat berbalik...
"Annyeong Hyung Joon ah! Eh, kau berani ya tidak memanggilku Hyung."
Hyung Joon hanya bisa
menganga dan membulatkan mata saking kagetnya. Selang yang dipegangnya
terjatuh.
"AAAAAAAAAAA...!!!ADA HANTUUUU!!!" Teriaknya histeris.
Secepat kilat dia berlari
menuju dorm.
"Kenapa kau lari dariku?" Tiba-tiba Young Saeng sudah muncul di depan
pintu dorm.
Hyung Joon benar-benar
sangat ketakutan. Tubuhnya bergetar.
"Kau takut?ngahahaha."Tawa Young Saeng semakin membuat Hyun Joong
takut. Dengan cepat dia berlari lagi meninggalkan Young Saeng yang menyeringai
menatapnya.
Sialnya kaki Hyung Joon
tersandung selang karena tidak hati-hati.
*Bruukkk!!!
Walau terjatuh Hyung Joon
tetap berusaha untuk bangun dan lari kembali.
*CTASSS...!!
Namun terlambat, hantu Young
Saeng lebih dulu mengayunkan kawat yang sedari tadi di genggamnya tepat di kaki
kanan Hyung Joon hingga menyebabkan kulit kaki Hyung Joon sobek dan
mengeluarkan darah yang cukup banyak.
"Aisshh..sakit.."
*CTASSS..!!
Satu cambukan lagi mendarat
di kaki kiri Hyung Joon dan meninggalkan jejak yang sama.
"Kau ingat kan? Dengan kawat ini kau berhasil membuat luka di punggungku.
Asal kau tau saja, itu sangat menyakitkan. Apa kau merasakan apa yang
kurasakan? AHAHAHA...!!"
"Geuman! seharusnya kau sudah mati. Pergi sana ke alammu!!"
Young Saeng membalikkan
tubuh Hyung Joon yang tengkurap.
"Aku memang sudah mati. Aku tidak akan pergi sendirian. Bagaimana kalau
kau ikut heumm?? Huahahaha."
"AAAAAA!!! TOLOOOONGG!!"
*CTASSS...!!
Satu cambukan lagi
berhasil membuat sisi kanan dan kiri mulut Hyung Joon sobek.
"Kalau kau berteriak lagi. Dijamin mulutmu akan semakin rusak."
"Hiks..hiks...sakit.."
Hyung Joon mulai menangis
karena takut dan sakit.
"Dasar Baby!! Oh ya...bukankah kau tadi sedang menyiram. Ah sudah lama aku
tidak menyiram. Aku rindu bunga mawar putihku. Kkaja kita menyiram." Young
Saeng menyeret tubuh Hyung Joon.
"Jebal..hiks..lepaskan aku."
"Lepaskan? haha...Memangnya kau melepaskanku saat kau menyiksaku
hah?!"
Hyung Joon hanya terus
menangis.
"MWOOO!!!!!? Apa-apaan ini!! Hyung Joon ah!! Kau yang merusak tanaman
bungaku??!"
Hyung Joon hanya menutup
mata sambil tetap menangis. Yah karena memang dialah yang merusak.
"HYAAA~ Keterlaluan sekali kau!! Selama 6 tahun aku merawat bunga ini. Dan
kau! merusaknya begitu saja!!"
Ekspresi Young Saeng
terlihat sangat mengerikan. Hyung Joon bergidik ngeri. Kemudian tanpa permisi
Young Saeng melepaskan kaos yang dipakai Hyung Joon.
"Hyung,, kau mau apa..hikss...jangan siksa aku lagi.."
"Bergabunglah dengan bunga-bungaku!!"Dilemparnya tubuh Hyung Joon
yang bertelanjang dada ke arah rerumpunan bunga mawar yang sudah rusak.
*JLEB JLEB JLEB...
"ARRGGGHH...!!"
Puluhan duri-duri batang
bunga mawar yang panjang dan tajam berhasil menembus kulit punggung Hyung Joon
yang tanpa pelindung.
"Eottoke? nyaman kan tiduran di atas tanaman mawarku. hihihi."
"Arrgghh...Ppali..cepat kau bunuh aku." Kata Hyung Joon sambil
menahan sakit. Darah segar terus mengalir dari punggungnya membasahi
tanaman-tanaman mawar itu. Menjadikan bunga mawar yang putih berubah merah
karena darah.
"Sebentar...Aku ingin menjelaskan sesuatu. Kim Kibum..heumm.. namdongsaengmu
itu meninggal bukan karena dipaksa menjadi anak buah appaku. Hajiman sebenarnya
dia sudah menjadi anak buah appa atas kemaunnya sendiri. Kibum meninggal saat
menjalankan tugas. Jadi ini semua bukan salah appa sepenuhnya karena memang
Kibum sendiri yang menginginkan untuk bergabung menjadi anak buah appa.
Arraseo!!!"
*JLEB!!
Young Saeng menusukkan kawat
yang sedari tadi dipegangnya tepat di jantung Hyung Joon.
*JLEB!! JLEB!!
Dia melakukannya
berulang-ulang hingga dipastikan Hyung Joon sudah tidak bernyawa.
"Apa aku terlalu tega, hajiman bukankah pembalasan itu memang lebih
kejam." Ditatapnya tubuh si maknae yang sudah tak bernyawa itu.
"Mianhae Hyung Joon ah!" Air mata perlahan mengalir di pipi chubby
hantu ini.
Seperti kejadian sebelumnya,
air itu dengan cepat mengering dan lenyap.
Young Saeng bersiap untuk
pergi mencari korban selanjutnya. Namun sebelum pergi dia mengambil sebuah
benda yang tergeletak di halaman.
____________________________***______________________________
*cklek..
Sang leader tengah
menyalakan kompor. Diatasnya terdapat panci berisi air. Yah, Hyun Joong sedang
membuat mie.
"Ayolah cepat mendidih. Aku sudah sangat lapar."
Sambil menunggu air
mendidih, Hyun Joong mengambil mangkok, sumpit, dan garpu. Diletakannya
benda-benda itu di meja makan.
"HAH..!!" Hampir saja mangkok yang di pegangnya terjatuh. Hyun Joong
terperanjat mendapati sesorang yang sangat dikenalnya sedang duduk di kursi
makan.
"Halo Hyung!! masih ingat aku , kan?"
"Yaa! pergi kau!! Kai ini sudah mati!! PERGI!!! Jangan ganggu aku!!"
Young Saeng berdiri dari duduknya sambil menyeringai menunjukkan gigi-giginya
yang putih.
"Aku tidak akan mengganggumu. Aku hanya ingin membunuhmu. ngahahaha"
"MWO??! PERGI!! PERGI!!" Teriaknya sambil melangkah mundur. Gelas
yang tergeletak di meja di ambilnya kemudian dilemparkan ke hantu Young Saeng.
*PRANKK...!!!
Karena terlalu gugup. Gelas
yang dilemparnya meleset. Malah pecah membentur tembok.
"Ngahahaha..percuma hyung!!".
Hyun Joong terus mundur
sampai akhirnya terpojok.
"Kau terlihat sangat ketakutan. Tidak seperti saat kau
menyiksaku.haha."
Wajah Hyun Joong menjadi
pucat pasi karena takut. Keberaniannya mendadak hilang. Mulutnya seperti
terkunci tak mampu mengeluarkan suara.
"Hei lihat..airnya sudah mendidih."
Dicelupkannya jari telunjuk
Young Saeng ke dalam panci.
"Ah ini sangat hangat..haha Kau ingin mersakannya juga Hyung!!!"
Ditariknya tangan Hyun Joong
dengan paksa dan dimasukkan dalam panci. Hyun Joong mencoba menarik tangannya
kembali namun sia-sia. Tenaga Young Saeng dirasanya 3x lebih kuat dari biasanya
saat emm masih hidup.
"AAAAAAAAHHHHH!!! PANAAAASSS!!!"
"Eottoke?? hangat bukan?? Huaahahaha."
Tangan Hyun Joong melepuh
dan kemerah-merahan.
"Haaiiissshh!! arrrgghh...sakit sekali..."
"Itu belum seberapa dengan sakit yang kuderita Hyung!"
"PERGI KAU!!! Atau kalau tidak aku yang akan pergi."
Baru beberapa langkah, tubuh
Hyun Joong seperti ada yang menarik dan mendudukannya di kursi.
"A...tidak secepat itu Hyun Joong-hyung."
Entah ada kekuatan darimana,
tubuh Hyun Joong seperti melekat di kursi.
"LEPASKAN AKU!!!!"
Hyun Joong terus meronta.
Tapi lama-kelamaan dia menjadi lelah sendiri.
Namja ini hanya bisa pasrah
menunggu apa yang akan menimpa dirinya. Dalam hatinya terdapat sedikit
penyesalan telah menyiksa dan membunuh sahabat yang sangat disayanginya. Namun
apa daya, nasi telah menjadi bubur. Rasa dendamnya waktu itu sudah tidak bisa
dibendung sehingga tega berbuat hal sedemikian rupa. Dan sekarang dia harus
menanggung akibatnya.
"Eh, kau sudah menyiapkan alat-alat makanmu yah. Hajiman, kenapa harus ada
garpu kalau sudah ada sumpit. hihihi."
Young Saeng mengambil sumpit
itu dan memainkannya dengan tangan.
“Seperti apa ya rasanya kalau sumpit ini bersarang di telingamu.hehe.”
“MWO?? SHIREO!! Jangan macam-macam kau!”
“Kau tau kan, Hyung. Pembalasan itu akan selalu lebih kejam.Ngahaha.”
*JLEB!
Ditusukannya satu sumpit ke
telinga kanan Hyun Joong.
“UWAAAAAA….!!!”
Darah segar disertai cairan
putih kental keluar dari telinga kanan Hyun Joong. Perlahan-lahan pendengaran
Hyun Joong berkurang. Telinga kanannya sekarang sudah tidak berfungsi dengan
baik akibat tusukan itu.
“Hmm…sebelum aku merusak telinga kirimu, aku ingin mengatakan sesuatu. Dan
kuharap kau mendengarkannya. Appaku membunuh appamu kau pikir tidak ada
alasannya hah! Entah aku kurang tau detailnya tapi yang kutau appamu itu sudah menghianati
appaku. Mereka berdua membuat sebuah perjanjian tapi appamu melanggar. Jadi ini
bukan salah appaku sepenuhnya. Arraseo!”
Hyun Joong terdiam sejenak
merenungkan kata-kata Young Saeng. Rasa menyesal semakin banyak merasuki
dirinya. Dalam hatinya dia pasrah saja. Meski jujur saat ini dirinya
benar-benar sangat ketakutan.
“Hyun Joong-ah! Aku kira kau seorang leader yang baik,, tapi ternyata!!”
*JLEB!!
Sumpit yang masih tersisa
ditusukan ke telinga kiri Hyun Joong.
“HWAAAAHH!!..”
“Apa kau sudah menjadi orang tuli sekarang? Hihi.”
Walaupun kedua telinganya
sudah rusak, tapi Hyun Joong masih bisa sedikit mendengar yang dikatakan Young
Saeng.
“Arrrgggh….”
Hanya rintihan kesakitan
yang keluar dari mulut sang leader. Karena sakit yang dideritanya saat ini tak
bisa di ungkapkan dengan kata-kata. Hyun Joong merasakan kepalanya berat,
pusing dan mual saat ini.
“Apa kau mau muntah? Yah memang kalau gendang telinga kita pecah, maka kita
akan merasakan mual..hihi kasian kau.” Ledek Young Saeng.
“Jebal….Aku sudah tidak tahan lagi..”
Hyun Joong berusaha
mengambil sumpit yang ada di telinganya tapi tidak bias karena tangan kanannya
yang melepuh. Sementara tangan kirinya di cengkeram Young Saeng.
“Jamkkaman..masih ada satu lagi..hihi.”
Young Saeng meraih garpu
dengan dua ujung runcing di meja. Tanpa aba-aba dia menusukkannya di lubang
hidung Hyun Joong.
“AAAAAAAAA~!!!”
Darah segar perlahan
mengalir keluar dari hidung Hyun Joong. Rasa sakit terus menyerangnya dari
berbagai arah. Garpu dan luka dihidung membuat Hyun Joong sulit bernafas. Agar
udara dapat masuk ke tubuhnya terpaksa Hyun Joong bernafas lewat mulut.
“Hahaha..Kau lucu sekali Hyun.”
Melihat mulut Hyun Joong
yang menganga membuat Young Saeng menyeringai. Itu membuat Hyun Joong ngeri.
“Aku mulai bosan denganmu, heuu…” Keluh Young Saeng.”Ah iya, aku punya sesuatu
lagi untukmu.”
Karena ingin mempercepat
kematian Hyun Joong, Young Saeng mengambil sesuatu yang tadi dipungutnya di
halaman.
“Hmm..kau ingat benda ini Hyung?? Benda ini seperti yang kau gunakan untuk
membunuhku bukan..? kau tau, rasanya sangat sakit saat kau memasukkan benda ini
ke mulutku. Kau mau coba??ngahaha..”
Besi sepanjang 1, 5 meter
dan diameter 3,5 cm itu di sodokannya ke mulut Hyun Joong yang menganga.
Perlahan-lahan…sangat perlahan-lahan. Hyun Joong tersedak-sedak seiring besi
yang memasuki mulutnya. Darah kental keluar dari sela-sela mulut Hyun Joong.
Sakit, sangat sakit..Hanya
itu yang di rasakan sang leader. Namun dia hanya bias pasrah diperlakukan
seperti itu karena memang tidak ada yang bisa dilakukan.
Gerakan besi terhambat
sesuatu setelah masuk setengahnya.
“Yaa…sepertinya sudah mentok. Hyung? Kau belum mati?? Ok langsung saja.”
*BLESSS…
Sekuat tenaga Young Saeng
menyodokan besi itu hingga menembus bagian tubuh yang lain. Detik itu juga
nyawa Hyun Joong melayang.
“Hyung?? Apa kali ini kau sudah mati?hihi.”
Young Saeng melangkah mundur
menjauh dari mayat Hyun Joong yang mengenaskan.
“Kejamnya diriku,, hajiman apa boleh buat. Kalian yang memulai.”
Sedikit demi sedikit air
mata Young Saeng menetes ke lantai.
“Baiklah secepatnya aku harus menyelesaikan ini. Hmm Jung Min ah, aku
datang.hhe.”
____________________________***______________________________
“Neoreul bomyeon apa sumi neomu gappa ije nae sonjaba,, Geu sarameun neoreul
saranghaji annneunde………. OMMO!!!...”
Jung Min yang sedang asik
menyanyi sambil dance tiba-tiba berhenti dan terkejut melihat sosok yang
tertangkap oleh cermin besar di depannya.
“Loh, kok berhenti?”
“K…k..kau..han….tuu..”
“Nugu? Na? Hahaha….”
Jung Min merinding mendapati
Young Saeng yang berdiri didepannya sambil menatapnya tajam.
“Ayo kita bernyanyi bersama… Neoreul bomyeon apa sumi neomu gappa ije nae
sonjaba……”
“GEUMAN!!! Kau?! Pergi dari hadapanku, hantu!!”
“Kau masih saja kasar terhadap hyungmu ini hah!!”
Di dorongnya tubuh Jung Min
hingga terjatuh tepat di depan speaker yang sedang melantunkan lagu Love Ya.
Jung Min berusaha bangun
namun tubuhnya ditahan oleh Young Saeng.
"Jangan sentuh aku, HANTU!!!"
Young Saeng hanya
menyeringai. Ditempelkannya telinga Jung Min di depan speaker yang sedang
bernyanyi(?) dengan keras.
Tentu telinga Jung Min
berdengung diterpa musik sekeras itu. Dia berusaha berontak namun sia-sia saja,
cengkraman Young Saeng terlalu kuat.
"Kenapa kau berteriak seperti itu Jung Min??ayo nikmati saja
musiknya."Kata Young Saeng sambil bersenandung kecil.
"Geuman!!!! Lepaskaaannn!!!"
"Mwo?? Kurang keras? oke.."
Young Saeng meraih tombol
untuk mengeraskan suara. Sedikit demi sedikit musiknya semakin keras.
"AAAHHH!!! sepertinya aku tuli sebelah..errrrr GEUMANNN!!!"
"Mwo??
Kurang keraskah??"
Terus ditekannya tombol itu
hingga akhirnya volume musik benar-benar full. Suara yang ditimbulkan
menggelegar memenuhi ruangan. Untung ruangan itu kedap suara, jadi suara yang
benar-benar bising itu tak sampai keluar.
Jung Min merintih-rintih
karena rasa sakit pada telinga kirinya. Dirasakannya seperti ada cairan yang
perlahan-lahan mengalir keluar. Young Saeng menyadari itu.
"Yaa Jung Min ah! gendang telingamu pecah ne?? Ouw mian..hehe."
Jung Min langsung terkapar
begitu cengkraman Young Saeng dilepas.
"Hajiman..hanya sebelah kan yang tuli? Kau masih bisa mendengarku??"
"PERGI!!!!!!JANGAN GANGGU AKU!! arrghh...."
"Kita harus pergi bersama Jung Min ah!! ngahaha."
Jung Min hanya diam saja
sambil memegangi telinganya yang perih dan mengeluarkan cairan putih kental.
"Duduklah!"
Kata Young Saeng sambil
menarik kaos hijau yang dikenakan Jung Min agar duduk.
Kepala Jung Min serasa
berputar-putar saat mencoba duduk. Pusing..sangat pusing itu yang dirasakannya.
Cairan dari telinga Jung Min menjadi sedikit ada bercak-bercak darah.
"Apa kau haus?? ini minumlah! Aku tadi sempat mengambilnya di kulkas
setelah membunuh Hyun Joong hyung."
Ucap Young Saeng sambil
menyerahkan sebotol minuman yang kelihatannya itu minuman beralkohol.
Jung Min terperanjat
mendengar perkataan Young Saeng. Leader yang sangat disayanginya ternyata telah
lebih dulu dibunuh Young Saeng. Sepertinya Jung Min sudah mengerti keadaan.
Ajal akan menjemputnya sebentar lagi. Tapi Jung Min tidak mau menyerahkan
kematiannya begitu saja di tangan Young Saeng.
Dipukulkannya botol minuman
ditangannya sama seperti saat membunuh Young Saeng kemarin.
*PRAAANNKK!!!!
Karena hantu ini tidak siap,
botol itu berhasil mengenai kepalanya hingga botolnya pecah. Sebaliknya dengan
kepala si hantu tidak luka sedikit pun.
Tatapan Young Saeng berubah
menjadi sangat mengerikan. Walaupun sangat takut ditatap seperti itu hajiman
Jung Min berusaha sesantai mungkin.
Tiba-tiba....
*PRANKKKKK!!!!
Young Saeng membalas
memukulkan botol minuman ditangannya ke kepala Jung Min. Darah kental yang
banyak mulai keluar dari kepala Jung Min yang luka. Menetes kelantai seiring
minum beralkohol yang membasahi rambut dan kepalanya. Jung Min hanya diam saja
sambil mengepalkan tangan erat menahan sakit dan kesal.
"Heh!! Kau ini semakin mengesalkan saja!!"
Ucap Young Saeng sambil
menarik kaos Jung Min. Dia hendak memukulkan botol alkohol lagi tapi tidak
jadi. Ternyata dia tadi membawa 4 botol minuman.
"Hmm..aku ingin segera membunuhmu. Aku balas dendam Jung Min, karena
perbuatanmu. Dan kau tau kan pembalasan itu akan selalu lebih kejam."
"Kenapa hhh..kau balas dendam padaku!!! KAU KAN YANG BERSALAH!!!"
Bentak Jung Min dengan sisa-sisa tenaga yang dimilikinya.
"AKU?!! KENAPA AKU HAH?!!! Kau seharusnya menyalahkan mantan pacarmu itu,
Kim Sun!! Sudah kubilang dari dulu kalau aku benar-benar tidak menyukainya.
Dialah yang menyukaiku. Dia terus mendekatiku. Aku sebenarnya sangat risih Jung
Min. Dia tidak mau mengerti padahal dia sudah memilikimu." Jelas Young
Saeng panjang lebar.
Kim Sun itu dulunya pacar
Jung Min. Tapi setelah kenal dengan Young Saeng, dia malah menjadi suka pada
Young Saeng. Akhirnya suatu hari dia memutuskan untuk mengakhiri hubungannya
dengan Jung Min dan mencoba mendekati Young Saeng. Padahal Jung Min sangat
mencintainya.
"KOJITMAL!! Kalau kau tidak menyukainya kenapa kau mau jalan bersamanya!!
munafik!!"Jung Min mendorong Young Saeng keras hingga terjengkang.
Darah Young Saeng sudah
sangat mendidih diperlakukan seperti itu oleh sahabatnya. Padahal Young Saeng
sudah menjelaskan semua dengan jujur. Bukannya minta maaf tapi Jung Min justru
semakin tidak percaya. Young Saeng benar-benar sudah tidak tahan. Dia sangat
kesal.
"HYAA!! KAU INI!! AKU MELAKUKAN SEMUA ITU SEBAGAI TEMAN, BUKAN APA-APA!!
DIA MEMBUAT ALASAN KALAU KAU TIDAK MAU MENEMANINYA JALAN-JALAN. AKU KASIHAN
MELIHATNYA JADI KUTEMANI SAJA DIA. ARRASEO!!!?"
*PYAARRRR!!!! *PRAAANNKKK!!!
Dua botol minuman beralkohol yang sama menghantam kepala Jung Min bersamaan.
Young Saeng menghantamkannya tepat di sebelah kanan dan kiri kepala Jung Min.
Botol dan kepala Jung Min pun pecah bersamaan.
*BRUKKK!!!
Tubuh Jung Min yang sudah
tidak bernyawa ambruk di tempat. Kepalanya sudah tidak terbentuk lagi. Darah,
cairan, dan otaknya berceceran di mana-mana. (*author eneg sendiri)
Amarah Young Saeng yang
meledak-ledak perlahan mereda diikuti tetesan kecil airmata yang mengalir di
pipi chubbynya.
"Hhhh...Jung Min sudah beres. Berarti tinggal satu korban lagi. Ah,
haruskah aku menyakitimu. Ya itu harus!! Kau sudah menyakitiku jadi aku harus
menyakitimu juga biar adil."
Young Saeng segera melesat
mencari korban terakhir. Tapi sebelumnya dia berputar-putar dulu di ruangan
yang biasa di gunakan untuk berlatih dance ini.
____________________________***______________________________
*sssssrrrr......
Air hangat yang keluar deras
dengan cepat memenuhi bath up. Kemudian di tuangi sabun mandi cair agar
berbusa.
Kyu Jong sudah tidak sabar
untuk mandi. Dia melepaskan semua pakaian yang melekat di tubuhnya kecuali
underwear dan segera masuk ke bath up yang sudah penuh dengan busa.
"Hmmm...hangatnya."
Kyu Jong perlahan memejamkan
mata menikmati air hangat yang menyentuh kulitnya.
"Jinja? sangat hangat?"
Kyu Jong langsung membuka
matanya begitu mendengar suara seseorang yang berada di satu kamar mandi
dengannya. Betapa terkejutnya saat dilihat seseorang yang sangat dikenalnya
tengah duduk di closet sambil menikmati menghisap rokok.
"Kyu Jong ah! boleh aku manndi bersamamu?? ngahahaha."
"AAAAAAAAAA!!!!! Ini tidak mungkin. Tidak mungkin!! Ini semua tidak
nyata!!"
Teriak Kyu Jong sambil
memejamkan matanya erat. Mencoba meyakinkan dirinya bahwa yang dilihatnya tadi
hanya ilusi. Begitu Kyu Jong membuka matanya lagi.....
"Kau ini kenapa ha??!"
Young Saeng sudah berada
tepat didepannya. Kyu Jong hanya membelalakkan matanya.
"HWAAAAA!!! PERGI....!!!! KAU SUDAH MATI!!! KENAPA KAU
DISINI!!?"
“Kenapa aku disini? Yaa karena aku ingin menjemputmu Kyu. Ayo kita pergi
bersama. Haha.”
“Jadi maksudmu. ANIAAAA!!”
“Haha santai saja.”
Young Saeng tetap asik
menghisap rokoknya sambil duduk di sisi bath up.
“Minggir kau!! Dasar anak pembunuh!!! Kau ingin menjadi appamu yang nappeun itu
hah!!”
Young Saeng terjelengup
karena di dorong Kyu Jong cukup keras. Darahnya seketika mendidih mendengar
perkataan Kyu Jong. Wajahnya pun memerah menahan amarah.
Young Saeng perlahan berdiri
mendekati Kyu Jong yang masih saja berada di bath up.
“HEH! Tarik kata-katamu! Bukankah kalian ber4 itulah pembunuhnya!! HAH!!”
Kyu Jong mengkerutkan alis
sambil membalas tatapan tajam Young Saeng.
“Kau Lupa!!? Appamu dan anak buahnya itu telah membantai keluargaku!!! Mereka
semua mati!!!”
“Appaku dan anak buah?? KAU SALAH!! Mereka memang berniat untuk melakukan itu
hajiman tidak jadi Kyu!! TI.DAK JA.DI!!”
Young Saeng memberikan penekanan
di akhir kata.
“Lagipula saat keluargamu di bantai, appa sedang ke Jepang.”
Kyu Jong langsung terdiam
memikirkan kata-kata Young Saeng.
“Lalu siapa yang melakukannya??”
“Mana kutau!!”
Semburat rasa bersalah
perlahan-lahan terlihat di mata Kyu Jong yang memanas. Matanya sudah sedikit
berair. Air mata sudah menggenang di pelupuk mata menunggu untuk menetes.
“Terlambat untuk menyesalinya Kyu!! Dan percuma!! Aku sudah menjadi seperti ini
sekarang. Kalian semua sama!!! Tidak mau mendengarkan penjelasanku dari
awal..aiissh!!”
*ceesss….
Young Saeng menempelkan
ujung rokoknya yang membara di mata kiri Kyu Jong.
“AAAAAARRGGGHH!!!!”
Kyu Jong berteriak
sejadi-jadinya merasakan sensasi yang dahsyat di mata kirinya. Dipeganginya
mata kirinya yang perlahan mengeluarkan darah. Pandangan Kyu Jong sekejap
menjadi kabur sebelah.
“Eottoke?? Yah bgitulah panas yang dirasakan saat ujung rokok menempel pada
bagian tubuh kita. ck.”
“Baiklah aku pasrah. Terserah kau akan melakukan apapun padaku. Aku yang salah,
Young Saeng-hyung.”
Young Saeng tak percaya Kyu
Jong akan mengatakan itu.
“Kau benar-benar sahabat yang baik Kyu. Yah walau tidak sebaik yang kuharapkan.
Hajiman gomawo. Akan kupercepat kematianmu.”
Katanya sambil tersenyum.
Senyuman yang diberikan pada Kyu Jong tak semengerikan yang diberikan pada
teman-temannya yang lain.
Tiba-tiba Young Saeng
menghilang begitu saja. Kyu Jong menjadi heran.
“Katanya ingin membunuhku. Kok malah pergi.”
*Beeettttzz…..Triiingg….
Sesuatu yang sangat cepat
lewat di depan Kyu Jong. Seiring benda itu ternyata telah berhasil membuat
leher Kyu putus.
Air di bath up seketika
menjadi berwarna merah pekat. Merah darah. Kepala Kyu Jong yang terlepas dari
badannya menggelinding di lantai kamar mandi dan berhenti karena membentur
kaki.
Young Saeng dengan membawa
sebuah pisau yang berlumuran darah tengah berdiri di samping bathup sambil
memandangi sosok mayat sahabatnya yang mengenaskan.
“Ah..selesai sudah.”
*Triingg…Dijatuhkannya pisau
itu.
Lalu hantu paling imut ini
(*hahaha) segera melesat pergi.
____________________________***______________________________
Young Saeng. Ternyata belum
pergi meninggalkan dorm. Dia sedang duduk-duduk di atas pagar yang lumayan
tinggi sambil mengamati tempat yang baru saja digunakannya untuk membunuh
sahabat-sahabat seboybandnya.
“Young Saeng-hyung?? Melamun saja kau, kekeke.”
Young Saeng melongok kebawah
melihat siapa yang berkata padanya.
“Yaa Hyung Joon ah!!”
Hantu bernama Hyung Joon itu
segera duduk di samping Young Saeng.
*Krriieeekk…
Tiba-tiba sosok makhluk
tampan muncul dari balik pintu dorm.
“Hei kalian berdua!! Ngapain disitu?!”
“Hyun Joong-hyung! Ayo sini..hehe.” Jawab Hyung Joon.
Yang diajak hanya mengangguk
saja.
Dibelakang Hyun Joong muncul
satu makhluk tampan lagi.
“Kyu Jong??”Ucap Young Saeng.
“Hei sepertinya asik duduk disitu. Aku ikut!!”
Kyu Jong segera menempatkan
dirinya di samping Young Saeng.
“WHOY!!! PADA NGUMPUL GAK NGAJAK-NGAJAK!!”
Teriak sosok hantu dari
lantai dua dengan suaranya yang khas membuat 4 temannya melongok keatas.
“Jung Min ah! Kalau begitu cepatlah kesini!”
“Hihihi oke! Aku datang!”
Sekarang lengkap sudah 5
hantu yang saling bersahabat sedang duduk-duduk diatas pagar..
Keadaan menjadi hening
seketika. Sedikit canggung.
“Young
Saeng ah! Kami sadar. Kami benar-benar sangat berdosa padamu.” Kata sang leader
memulai pembicaraan.
“Ne, kami sangat bersalah. Jebal..maafkan kami.” Tambah si maknae.
“Pabo ne. Seharusnya kami tau dari awal kalau kau tidak bersalah.
Seharusnya kami mendengarkanmu. Mian..mian.” Lanjut Kyu Jong.
“Sampai kapanpun kita tetap sahabat kan Young Saen-hyung??iya kan?ya kan?” Sambung
Jung Min.
Young Saeng hanya tersenyum
mendengar perkataan sahabat-sahabatnya. Kali ini senyum yang sangat tulus.
Senyum kebahagiaan.
“Aku juga sudah sangat berdosa kepada kalian. Aku juga bersalah. Mianhae,
jeongmal mian. Gwaenchana, aku mengerti kalian semua waktu itu benar-benar
sudah sangat emosi. Sudahlah lebih baik kita lupakan semuanya. Yah, kita
berlima akan tetap menjadi sahabat selamanya.”
Perkataan Young Saeng
membuat semuanya tersenyum senang.
Kemudian kelima hantu itu
saling berpelukan.
“Hei..spertinya ini sudah waktunya. KKAJA!! KITA HARUS PERGI!!
Lanjut Young Saeng.
“NE!!!” Jawab keempat sahabatnya serempak.
Dan pada akhirnya kelima
hantu itu pergi meninggalkan dunia yang tidak seharusnya mereka tinggali. Menuju
tempat yang indah dengan membawa sejuta kedamaian.
~THE END~
0 comments:
Post a Comment