~LUCKY GUY~ FF created by zusaeng501♥
Details:
-
Title : Lucky Guy
-
Genre : love, friendship, little comedy
-
Category : fanfiction, oneshoot
-
Author : Zusli a.k.a Shin Sung Young
-
Summary : Saya berniat membuat FF dengan judul
masing-masig judul
lagu solo personil SS501 dengan tokoh utama
personil yang
bersangkutan.
-
Casts :
·
Kim Hyun Joong
·
Other personnels of SS501
·
Shin So So (or
can imagine as you)
·
And
others…..(maybe)
Thanks
to God, casts, and readers^_^♥
Happy reading…..
©2012 zuSaeng501
~♪
Disebuah kantin yang masih sepi (karena memang masih pagi), duduklah
seorang namja sambil membaca buku. Namja itu bernama Kim Hyun Joong, salah satu
murid di Daesung Senior High School kelas 3. Dia datang lebih awal bukan karena
dia seorang murid yang rajin, tetapi dia takut berlama-lama di kostan karena
sudah 3 bulan tidak membayar uang sewa. Namja bernama Hyun Joong itu terlihat
begitu serius mencermati setiap kata yang tertulis di buku (lebih tepatnya
novel) sampai tiba-tiba suara yang bising mengganggunya.
“Ah, anak-anak itu sudah datang.” Gumam Hyun Joong sambil menutup novelnya
yang baru dibaca 3 halaman (selama setengah jam-__-).
“Aha, sudah kami duga kau di isni Hyun Joong-ah.” Masuklah 4 orang makhluk
dari pintu kantin.
Yah, mereka adalah 1 geng dengan Hyun Joong. Geng yang tentu saja tidak
terkenal yang dijuluki KAMSEUPAY (KAMpungan SEkali Udik PAYah) atau lebih dikenal
dengan geng anak cupu. Empat orang itu lalu bergabung dengan Hyun Joong.
“Hyun, kau tahu, aku baru saja beli album Didi Kempot(!) terbaru, loh!”
Pamer Kyu Jong seraya mengeluarkan kaset dari tasnya.
“Jinjayo?! Wah, aku tidak punya uang untuk membelinya. Uang sewa saja masih
hutang 3 bulan.” Keluh Hyun Joong sambil menepuk-nepuk kepalanya.
“Hahaha, itu sih derita loe.” Ejek Kyu Jong dibarengi Jung Min dan Hyung
Jun.
Tetapi teman yang satunya, Young Saeng, malah sibuk membaca buku setebal
kamus yang entah itu memang kamus atau bukan. Diantara kelimanya, Young Saeng lah
yang paling rajin. Tak heran jika dia selalu juara :p
Geng milik Hyun Joong ini ternyata adalah penggemar setia dari penyanyi
terkenal asal Indonesia(!), terutama Hyun Joong dan Kyu Jong. Mereka selalu
berlomba untuk mengkoleksi album dari Didi Kempot. Hanya saja saat ini Hyun
Joong kurang beruntung karena dia sedang kanker(kantong kering) sehingga tidak
bisa membeli album baru Didi Kempot yang baru kemarin direlease. Hajiman, Hyun
Joong sebenarnya cukup beruntung…
“Kau boleh pamer, Kyu. Tapi aku yakin kau tidak punya album limited
editionnya.” Hyun Joong mengeluarkan benda kotak dari tasnya yang berfentilasi
(aka berlubang) dan menyerahkannya pada Kyu. Sontan Kyu, Jun, dan Min terkejut,
berbeda dengan Young Saeng yang hanya melirik benda itu kemudian kembali
membaca. Kyu sungguh tidak menyangka kalau Hyun Joong akan mendapatkan album
yang hanya berdar 5 di Korea.
“Ba…Bagaimana kau…?”
“Hehehe, aku menang taruhan balap sepeda onthel kemarin lusa.” Aku Hyun
Joong. Kyu Jong terlihat berpikir.
“Heum, bagaimana kalau kita taruhan?” Ajak Kyu tiba-tiba.
“Taruhan? Mwo?” Kata Hyun Joong, Jung Min, dan Hyung Jun bersamaan.
Lagi-lagi Young Saeng tetap asyik membaca, tidak tertarik dengan obrolan
keempat sahabatnya.
“Kalau kau menang, aku akan memberikan album ini dan akan membayar uang
sewamu. Tapi kalau kau kalah, album ini untukku, otte?” Hyun Joong
mengelus-elus pantatnya(?) mempertimbangkan ucapan Kyu Jong.
“Memang apa yang akan kita lakukan?”
“Ummh, aku menantangmu. Kalau kau bisa mengencani Shin So So, maka kau
menang. Batasnya 2 minggu.”
Hyun Joong terkejut mendengar penuturan Kyu. Mengencani So So? Itu mustahil.
Mana mau Shin So So yeoja popular di sekolah berkencan dengan namja cupu
sepertiku, begitu pikir Hyun Joong.
“Hahaha, aku tahu kau pasti tidak mau, kan? Penakut!”
“Hey, siapa bilang! Oke, aku terima!” Jawab Hyun Joong mantab.
~♪~
Hyun Joong melangkahkan kakinya berat. Wajahnya lesu, tertunduk. Dia tidak
habis pikir kenapa dia mau menerima tawaran gila Kyu Jong. Ah, tapi apa boleh
buat. Hyun Joong sudah terlanjur mengiyakan. Mana mungkin dia menarik
kata-katanya lagi, bisa-bisa dia diolok-olok sahabatnya.
“Hyun Joong babo-ya!!” Kata Hyun Joong frustasi sambil memukul-mukul
kepalanya dengan buku novel yang sedari tadi ia bawa. Dia baru menghentikannya
setelah merasa pusing.
“Yaaa! Kau ini bagaimana, sih?! Kalau tidak punya uang tidak usah beli!”
“Mianhae ahjussi, dompetku tidak ada. Mian.”
Hyun Joong menoleh pada pertengkaran di sampingnya. Tepatnya di sebuah
kedai es krim. Seorang yeoja tengah tertunduk, takut akan omelan ahjussi
penjual es krim. Sepertinya dia teman satu sekolah Hyun Joong, dan Hyun Joong
tau itu. Ternyata dia Shin So So, yeoja popular di Daesung Senior High School.
Hyun Joong penasaran dengan apa yang terjadi. Dia memutuskan untuk mendekat.
“Apa yang terjadi??” Tanya Hyun Joong penasaran. So So langsung mendongak
melihat Hyun Joong.
“Apa dia temanmu? Kau tahu, dia belum bayar es krimku dengan alasan
dompetnya tertinggal.” Ahjussi penjual es krim itu terlihat begitu marah. Hyun
Joong mencoba berpikir. Dirogohnya saku celananya. Terdapat beberapa lembar
uang yang mungkin cukup untuk membayar es krim itu, tapi…itu adalah jatah uang
makan siangnya. Dan Hyun Joong pun bingung saudara-saudara!!
“Umm, ini apakah cukup untuk membayar es krimnya??” Akhirnya Hyun Joong
merelakan untuk tidak makan siang. Ahjussi itu langsung menyaut uang Hyun
Joong.
“Mwo? Ah..Kau…Jeongmal gamsahamnida. Kau Hyun Joong-ssi, kan? Kelas 3-5??”
So So membungkuk berulang-ulang sambil mengucapkan terimakasih pada
penolongnya. Hyun Joong hanya senyum-senyum saja. Tapi dia tidak menyangka
ternyata So So mengenalnya.
“Ne cheonmaneyo. Kau mengenalku, yah??”
“Hahaha, tentu saja. Eh, apakah itu novel ayat-ayat cinta?(!!)” So So
langsung mengambil novel yang dibawa Hyun Joong dan membaca sekilas. “Waah, aku
belum baca.” Diserahkannya kembali novel itu.
“Nado, aku juga belum baca. Baru 3 halaman, hehe.” So So mengangkat alisnya, heran.
“Kau suka membaca yang seperti itu juga, ya. Apakah kau punya yang Ketika
Cinta Bertasbih?(!)”
“Tentu saja. Aku malah sudah baca yang itu. Umm, bahkan aku punya filmnya.”
So So terbelalak. Senyum terkembang di wajahnya yang cantik.
“Yaa! Aku mau aku mau. Boleh aku pinjam novel dan filmnya???” Ujar So So
kegirangan seraya mengguncangkan tubuh Hyun Joong. Hyun Joong tak menyangka
bisa sedekat ini dengan yeoja popular di sekolah. Dia tidak menyia-nyiakan
kesempatan ini.
“Yups, kau boleh meminjamnya. Datang saja ke kostanku di Jl. Diponegoro(!),
kamar no.501”
“Oke! Nanti aku datang.” Hyun Joong mengkorek-korek telinganya memastikan
bahwa dia tidak salah dengar. Bagai tertimpa durian, ini benar-benar moment
yang langka. Shin So So akan datang ke tempat kostannya?? Wow! Amazing. Sungguh
suatu keajaiban. Tapi tunggu, dia langsung teringat akan kamar kostannya yang begitu
berantakan, seperti bisul pecah. Hyun Joong buru-buru pamit untuk pulang.
“Engg, oke aku tunggu. Tapi aku mau pulang dulu sekarang! Annyeonghi.”
~♪~
Fyuuh, Hyun Joong bersandar pada
tembok (kelelahan). Membersihkan kamarnya adalah suatau perjuangan yang luar
biasa menguras tenaga. Apalagi tanpa bahan bakar aka dia belum makan siang.
Perutnya sudah konser daritadi meminta jatah makanan. Hyun Joong berusaha
mengabaikannya. Dia berjalan menuju balkon mencoba mencari angin segar yang
siapa tahu dapat mengurangi rasa lelahnya. Ternyata bukan karena angin, melihat
seorang yeoja yang tengah berjalan menuju kostannya membuat semua lelah lenyap
entah kemana.
“Annyeong hasseyo Hyun Joong-ssi!” Sapa So So begitu bertemu dengan Hyun
Joong.
“Annyeong hasseyo So So-ah! Ayo masuk saja ke ruanganku. Kau bebas memilih
novel di sana, hehe.”
“Wow, kamarmu rapi, yah. Aku kira namja-namja tidak suka kerapian seperti
ini.” Puji So So yang hanya di tanggapi Hyun Joong dengan menggaruk-garuk kepalanya
yang tidak gatal (malu).
~kriuuuk…Tiba-tiba perut Hyun Joong berbunyi. Hyun Joong terbelalak, tidak
menyangka perutnya akan berbunyi di saat yang tidak tepat seperti ini. Wajahnya
langsung memerah (malu cuy) yang ternyata So So mendengarnya.
“Ups, jeongmal mianhae.” Hyun Joong mati-matian menahan malu.
“Hahahaha, gwaenchana. Apa kau lapar?”
“”An…” Hyun Joong baru saja akan menjawab tidak, tapi perut sialannya
berbunyi lagi. Sungguh, Hyun Joong berpikir ingin mencabik-cabik saja perutnya.
“Ah, tadi kebetulan aku membeli makanan di Jacksal Chicken, ya
hitung-hitung sebagai ucapan terimakasihku. Kkaja kita makan dulu! Kebetulan
aku juga belum makan, hehe.”
Walaupun Hyun Joong masih malu, tapi dia tentu saja tidak menolak tawaran
So So karena dia memang benar-benar sangat lapar.
Sungguh beruntung Hyun Joong hari ini. Dia dapat sedekat dan seakrab ini
dengan So So. Bahkan yeoja cantik itu kini duduk berhadapan dengannya sambil
memakan ayam goreng yang tadi dibelinya. Yah, mereka kini duduk di lantai
balkon kamar Hyun Joong sambil menikmati angin yang sepoi-sepoi. Akibat angin
tersebut, rambut panjang So So menjadi berkibar-kibar (seperti efek angin di
film-film). Hyun Joong terpesona dengan yeoja di depannya, yang ternyata sudah
disukainya sejak dulu.
“Kau tidak makan Hyun Joong-ssi?” Perkataan So So membuatnya tersadar dari
lamunan.
“Eh, ne. Gamsahamnida untuk semuanya.” So So hanya tersenyum menanggapi
Hyun Joong. Lihatlah, senyumannya begitu manis. Hyun Joong hampir meleleh dibuatnya(LOL).
Setelah selesai makan, mereka hanya bersantai di balkon. So So sibuk
membaca ringkasan pada setumpuk buku di sampingnya (hasil merampok Hyun Joong),
dan Hyun Joong malah sibuk memperhatikan So So. Sialnya So So menyadari kalau
Hyun Joong daritadi memperhatikannya, itu sukses membuat Hyun Joong salah
tingkah.
“Wae Hyun Joong-ssi? Ada yang salah denganku?”
“Enggh, an..anni. Hanya saja kenapa kau begitu cantik.” Hyun Joong menutup
mulutnya, entah kenapa kata-kata itu meluncur dari mulutnya. Pipi kedua makhluk
ini langsung memerah.
“Kau…juga sebenarnya sangat tampan, Hyun Joong-ssi. Sayang sekali
orang-orang tidak menyadarinya.” Hyun Joong mencubit lengannya. Mencoba
membuatnya tersadar dari mimpi ini. Tapi tentu saja ini bukan mimpi. Hyun Joong
tidak pernah menyangka So So akan mengatakan itu.
“Mungkin kacamatamulah penyebabnya.” So So langsung mencopot kacamata yang
dikenakan Hyun Joong. Ditatapnya mata Hyun Joong lekat. Hyun Joong benar-benar
mau pingan detik ini juga. “Matamu sangat indah, Hyun Joong-ssi.” Tiba-tiba
Hyun Joong merasakan panas di kedua pipinya.
“Errmm..So So-ah, nae yeojachingu halkkayo??” Kali ini Hyun Joong ingin mencabik-cabik
mulutnya. Hah, kenapa dia bisa mengatakannya semudah itu. Dia berpikir, mungkin
So So akan marah padanya.
“N…Ne geurae. Engg…sebenarnya aku sudah mengagumimu sejak dulu, Hyun
Joong-ssi. Kau berbeda dengan namja lainnya.” NAH, Sekarang lengkap sudah
kebahagiaan Hyun Joong. He is really a LUCKY GUY.
~♪~
Keesokan harinya, Daesung Senior High School gempar akan berita mengenai
Shin So So, yeoja popular di sekolah yang telah resmi berpacaran dengan Kim
Hyun Joong, namja yang dikenal cupu oleh seluruh siswa. Terutama berita itu
sangat mengejutkan Kyu Jong, Hyung Jun, Jung Min, dan Young Saeng. Tidak
percaya kalau sahabatnya yang satu itu akan dengan mudah berpacaran dengan So
So. Batas waktu taruhan yang seharusnya 2 minggu saja sudah berhasil ditaklukan
dalam waktu 1 hari. Omegat! Tapi Hyun Joong meminta So So untuk menjadi pacarnya
bukan karena taruhan, tapi karena dia memang mencintai So So.
Dengan entengnya Hyun Joong melangkahkan kakinya menuju sahabatnya. Setiap
langkah Hyun Joong selalu diiringi dengan tatapan tak percaya seluruh siswa.
“Kyu Jong-ah! Heum..heum..” Hyun Joong mengacungkan tangannya pada Kyu
Jong. Dengan berat hati Kyu Jong menyerahkan album Didi Kempotnya dan sejumlah
uang.
♪ THE END ♪
0 comments:
Post a Comment